Minyak Kelapa, Minyak Goreng yang Paling Aman dan Paling Sehat
Penyakit-penyakit Kronik, Degeneratif seperti penyakit
kardiovaskuler, tekanan darah tinggi, stroke, kencing manis, obesitas,
kegemukan (over weight) kanker dan sebagainya, sudah menjadi masalah
yang mewabah, baik di negara-negara industri yang maju maupun negara
negara yang sedang berkembang. Dengan demikian, sudah barang tentu ada
faktor-faktor kesamaan yang sangat mendasar daripada penyebabnya (the
commom underlying cause[s]).
Karena itu jika betul-betul mau
menyembuhkan secara tuntas dan total, maka harus dilakukan
penelitian-penelitian yang mendasar yang mengarah untuk mencari apa akar
penyebab dasar utamanya (the basic common underlying cause[s]) yang
sebenarnya dan bukan seperti sekarang yang hanya memusatkan segala
tenaga dan pikiran untuk mencari dan menemukan obat-obat baru yang
dianggap lebih berkhasiat dan efektif namun belum memuaskan, karena
masih banyak penyakit yang belum bisa ditanggulangi. Sebaliknya
obat-obat baru yang ditemukan, bukan saja harganya sudah tidak
terjangkau oleh kebanyak orang, malah sering kali menimbulkan efek
samping yang lebih parah daripada sebelumnya.
Malah sebaliknya
banyak jenis penyakit baru yang timbul akibat efek samping daripada
obat-obatan yang dipakai dalam jangka lama. Dari hasil pengamatan ada
beberapa hal yang sangat menarik sekali yang luput mendapat perhatian,
bahwa ada beberapa bahan makanan fugsional utama yang mengandung
komponen2 zat bioaktif dan zat2 tambahan bahan makanan kimiawi yang
bersifat toksik dan karcinogenik yang dikonsumsi setiap hari bisa
menjadi biang keladi daripada akar penyebab penyakit2 tersebut.
Sekarang para ahli gizi dan kesehatan di Amerika Serikat sedang heboh
mempermasalahkan apakah minyak goreng golongan minyak sayur (seperti
kedela, jagung, biji bunga matahari, safflower, biji kapok, canola dan
sebagainya) dan bukan minyak kelapa, itu aman dan sehat ?
Menurut
hasil berbagai laporan penelitian, baik pada hewan percobaan maupun
pada manusia, yang diberi makan tambahan dengan asam lemak rantai
panjang (long chain fatty acids=LCFA) terbukti dapat menyebabkan
berbagai jenis penyakit kronik, degeneratif dan kanker. Minyak sayur
setelah dikonsumsi dan atau digoreng akan berubah sifatnya dan
menghasilkan zat2 ikutan bioaktif yang bersifat toksik dan karcinogenik.
Tulisan ini akan menjelaskan secara komprihensif bagaimana mekanismenya
sampai bisa terjadi peristiwa tersebut. Bukankah pencegahan lebih baik
daripada pengobatan ?
Minyak kelapa (kelentik), seperti dimaklumi
sudah digunakan secara turun-menurun dan terus-menerus selama
berabab-abab oleh nenek moyang kita bahkan sampai sekarang masih tetap
digunakan oleh penduduk pedalaman dan pedesaan dimana pohon kelapa
tumbuh subur dan merupakan sumber bahan makanan fungsional utama dan
hasil pertanian mereka. Secara umum status kesehatan mereka sangat
bagus, fisiknya nampak langsing dan kekar, rambutnya tebal, kulitnya
berkilau dan indah, geliginya kuat dan bagus-bagus dan jarang mengalami
penderitaan penyakit kronis, degeneratif dan kanker bila dibandingkan
dengan penduduk asli yang sudah hengkang dari desanya dan beralih
profesi serta tinggal di kota 2 besar dan metropolitan serta beralih
juga ke makanan campuran ala Barat.
Itu semua adalah hasil
pengamatan dan penelitian Dr. Weston A. Price, seorang dokter gigi yang
ahli peneliti dan ahli gizi, dari Clevland, Ohio, Amerika Serikat, yang
telah membuktikan hal tersebut dengan melakukan penyidikan dan
penelitian secara epidemiologis selama kurang lebih 8 tahun (1930-1938),
pada penduduk masyarakat pedalaman yang tinggal di deretan pulau-pulau
Pasifik yang terbentang mulai dari kepulauan Hawai terus sampai dengan
pulau-pulau yang terletak didekat Selandia Baru.
Penduduk dari
pulau-palau ini mempunyai kebiasan tradisional yang hampir sama yaitu
masih mempertahankan makanan tradisional sebagai makanan fungsional
utama (functional tradition staple foods). Baik dagingnya, santannya dan
minyaknya dipergunakan sebagai bahan adonan utama menu makanan mereka
sehari-hari sama seperti zaman nenek-moyang mereka dengan dicampur taro ,
akar umbi2an, sayur-sayuran, nasi dan ikan laut. Ternyata keadaan
status kesehatan dan gizi mereka jauh lebih baik daripada penduduk asli
yang sudah pindah ke kota-kota besar.
Hasil penelitian
epidemiologis ini telah dibukukan dan diterbitkan pada tahun 1938 dengan
judul “Nutrition and Physical Degeneration”. Buku ini sampai sekarang
masih tetap dicetak ulang dan digunakan oleh para peneliti dalam bidang
gizi sebagai buku pegangan. Di Amerika Serikat, minyak kelapa sekarang
oleh para pakar ahli gizi dan kesehatan masyarakat dijuluki sebagai
Pohon Kehidupan (The Tree of Life) dan Minyak Kelapa, disebut sebagai
Minyak Goreng Yang Paling Sehat di Muka Bumi (Coconut Oil The Healthiest
Oil on Earth).
Klasifikasi Asam Lemak
Agar supaya para
pembaca menjadi lebih mudah mengerti soal minyak goreng, maka perlu
untuk mengetahui beberapa istilah perminyakan yang akan dipakai untuk
menjelaskan uraian dibawah ini. Apakah bedanya antara lemak dan minyak?
Istilah lemak dan minyak sering kali dipakai secara serabutan. Secara
harafiah perbedaan yang sebenarnya adalah; lemak akan tetap berbentuk
padat (solid) pada suhu kamar; contoh, Lemak hewani, “lard” (gajih),
sedangkan minyak akan tetap berbentuk cair (liquid); contoh, minyak
sayur, seperti asal jagung, kedele, biji bunga matahari, biji kapok,
canola dll). Padahal keduanya adalah termasuk golongan lemak dan dalam
istilah ilmu kimia disebut fats (gajih) atau fatty acids (asam lemak).
Lemak jenuh (gajih) adalah trigleserida (triglyceride), demikian pula
lemak tak jenuh (minyak sayur) adalah trigleserida juga. Setiap molekul
trigleserida mengandung 3 molekul asam lemak.
Berdasarkan ada
atau tidaknya ikatan ganda (double bonds) dalam struktur kimiawinya,
molekul asam-asam lemak yang terkandung dalam trigleserida, asal lemak
atau minyak dapat dibagi menjadi 3 kelompok; yakni (1) Golongan minyak
dengan asam lemak jenuh (saturated fatty acids), (2) Golongan minyak
dengan asam lemak tak Jenuh tunggal (mono-unsaturated fatty acids) dan
(3) Golongan minyak dengan asam lemak tak jenuh majemuk
(Poly-unsaturated fatty acids).
Lihat Gambar 1 dibawah ini:
Gambar 1. Contoh Jenis-jenis Asam Lemak
Saturated Fatty Acid (SFA = Asam Lemak Jenuh)
Asam lemak jenuh, asam laurat (lauric acid) terdiri dari 12 atom
karbon, yang diikat jenuh oleh atom hidrogen dan tidak ada ikatan ganda.
Asam lemak ini tergolong asam lemak rantai sedang (medium, MCFA) dan
banyak ditemukan dalam air susu ibu dan minyak kelapa.
Asam lemak
tak jenuh tunggal, asam oleik (oleic acid) terdiri dari 18 atom karbon
di mana 1 pasang karbon atom diganti oleh satu ikatan ganda dan asam
lemak ini tergolong dalam asam lemak rantai panjang (LCFA) serta
kebanyakan ditemukan dalam minyak sayur seperti kedele dan canola.
Asam lemak tak jenuh ganda, asam lenoleik (lenoleic acid) terdiri dari
18 atom karbon dengan 2 ikatan ganda (majemuk) dan tergolong dalam asam
lemak rantai panjang (LCFA) serta banyak ditemukan pada minyak sayur
seperti kedele, jagung dan canola.
Perlu diketahui pula, bahwa
asam lemak juga bisa dibedakan berdasarkan panjang rantai atom karbon,
dengan demikian bisa dibagi lagi menjadi 3 kelompok: 1). Golongan minyak
dengan asam lemak rantai karbon pendek (Short Chain Fatty Acids=SCFA),
terdiri dari 2-6 atom karbon saja, seperti asam cuka dan asam mentega.
2). Golongan minyak dengan asam lemak rantai karbon sedang (medium)
(Medium Chain Fatty Acids=MCFA), terdiri dari 8-16 atom karbon, seperti
minyak kelapa, minyak sawit dan minyak palm lihat Gambar 1). dan 3).
Golongan minyak dengan asam lemak rantai karbon panjang (Long Chain
Fatty Acids = LCFA), yang terdiri dari 18 atau lebih atom karbon.
Semua jenis minyak sayur yang sekarang dijual di pasaran adalah
tergolong dalam LCFA (lihat Gambar 1). Perbedaan dalam ketiga jenis
golongan asam lemak berantai karbon ini mempunyai proses pencernaan dan
metabolisme didalam tubuh yang berbeda dan menghasilkan produk-produk
komponen zat bioaktif yang sangat berbeda pula. Maka setiap jenis
golongan asam lemak mempunyai dampak fisiologis dan biologis yang sangat
berbeda pula terhadap kesehatan kita.
Tidak Semua Asam Lemak Adalah Sama Sifatnya
Jenis asam lemak yang terkandung dalam minyak kelapa, 92% adalah asam
lemak golongan rantai karbon sedang (medium) (medium chain fatty
acids=MCFA), yang terdiri dari hanya 12 atom karbon yang diikat jenuh
(tidak ada ikatan ganda), sedangkan jenis-jenis asam lemak yang
terkandung dalam minyak sayur (kedele, jagung, biji bunga matahari, biji
kapok, canola dll), terdiri dari 18 atau lebih atom karbon dan sebagian
besar adalah golongan asam lemak berantai karbon panjang (long cahian
fatty acids= LCFA) dan umumnya mempunyai ikatan ganda (majemuk) (Gambar 1
dan Tabel 1).
Perlu diketahui bahwa minyak kelapa adalah
satu2nya minyak goreng di muka bumi yang mengandung asam laurat (lauric
acid) dengan kadar yang paling tinggi setara seperti pada air susu ibu
(kurang lebih 50%). Asam laurat ini mempunyai khasiat sebagai antibiotik
alami yang ampuh yang dapat membunuh berbagai jenis kuman, virus dan
parasit, termasuk HIV dan Hepatitis virus C (Baca Nirmala edisi Januari
2004). Perlu diketahui pula, baik minyak kelapa maupun minyak sayur,
keduanya sama-sama tidak mengandung kolesterol.
Alur Proses Pencernaan dan Metabolisme Asam Lemak (Digestion and Metabolic Pathways of Fatty Acids)
Minyak kelapa yang mengandung 92% asam lemak rantai medium (MCFA).
Setelah dikonsumsi, sesampainya di dalam saluran cerna, bisa terus
diserap melalui dinding usus, tanpa harus melaui proses hidrolisa dan
enzimatika, dan langsung dipasok masuk kedalam aliran darah dan langsung
dibawa ke dalam organ hati untuk dimetabolisir. Di dalam hati minyak
kelapa ini diproses untuk memproduksi energi saja dan digunakan untuk
meningkatkan fungsi semua kelenjar endokrin, organ dan jaringan tubuh.
Sebaliknya minyak sayur (kedele, jagung, biji bunga matahari, bunga
saf, biji kapok, canola dan sebagainya ) karena kandungan asam-asam
lemaknya adalah golongan asam lemak rantai panjang (LCFA), sehingga
ukuran molekul asam-asam lemaknya besar-besar, maka perlu diproses
dahulu di dalam saluran cerna sebelum bisa diserap melalui dinding usus
seperti yang terjadi pada minyak kelapa. Asam-asam lemak ini mula-mula
harus diuraikan dahulu menjadi unit asam-asam lemak ukuran kecil dan
berbentuk asam lemak bebas (free fatty acids) melalui proses hidrolisa
dan emulsi dengan bantuan cairan empedu.
Setelah di-emulsikan
dengan sempurna, lalu diuraikan menjadi unit-unit free fatty acids
dengan bantuan enzim2 asal kelenjar pankreas. Setelah terbentuk
unit-unit asam lemak bebas (free fatty acids) baru bisa diserap oleh
dinding usus, lalu ditampung di dalam saluran getah bening (lymphatic
lacteal ducts). Uraian unit-unit asam lemak bebas (free fatty acids)
tersebut lalu disusun kembali dan dikemas menjadi chylomicron atau
lipoprotein.
Lipoprotein yang terbentuk inilah lalu dipasokkan ke
dalam aliran darah dan sampai di hati. Lalu di dalam hati dimetabolisir
dan produknya didistribusikan ke seluruh kelenjar endokrin, organ dan
jaringan tubuh sampai habis semuanya dalam bentuk energi, kolesterol dan
sisa lemak ditimbun di jaringan lemak tubuh (adipos-tissue). Demikian
pula semua asupan kolesterol dan asam2 lemak makanan yang baru masuk
kedalam tubuh, akan diproses dengan cara yang sama menjadi lipoprotein
lalu didistribusikan ke seluruh organ dan jaringan tubuh seperti yang
sudah diterangkan diatas..Jadi, semua jenis minyak sayur akan berakhir
di dalam tubuh sebagai energi, kolestrol dan timbunan jaringan lemak,
Dan kedua senyawa yang terakhir,yakni kolesterol dan lemak, inilah yang
sering kali menjadi dasar penyebab berbagai jenis penyakit kronis,
degeneratif dan kanker.
Hal lain yang perlu diketahui, kalau
minyak kelapa digunakan untuk menggoreng, struktur kimianya tidak akan
berubah sama sekali, karena 92% jenis asam lemaknya sudah dalam bentuk
lemak jenuh (saturated fatty acids). jadi ia tetap stabil, Sebaliknya
semua jenis minyak sayur kalau dipakai untuk menggoreng, maka ia akan
menjadi kental, karena terjadi proses polimerisasi (penggumpalan),
sehingga secara fisik nampak kental seperti oli mobil.
Disamping
itu akan menghasilkan trans fatty acids dan free radicals yang terkenal
bersifat toksik dan karcinogenik. Gabungan dari Trans fatty acids, free
radicals, kelebihan kolesterol dan timbunan lemak dalam jaringan tubuh
inilah yang menjadi dasar penyebab utama berbagai jenis penyakit
kardiovaskuler, tekanan darah tinggi, stroke, kencing manis, obesitas,
over weight, kanker dan sebagainya yang sekarang sedang melanda dan
memwabah di seruluh dunia tanpa menganal batas umur, gender dan suku!.
Selama dasar penyebab yang tertimbun setiap hari dalam tubuh, tidak
disingkirkan, maka cara pengobatan yang hebat dan canggih apa pun hanya
untuk sementara meredam gejala penyakit yang ditimbulkan, tetapi belum
menyembuhkan penyakit-penyakitnya.
Minyak Goreng yang Mana yang Paling Aman dan Paling Sehat
Hasil analisa dari berbagai jenis minyak goreng menunjukkan bahwa semua
minyak sayur mengandung asam lemak tak jenuh majemuk rantai panjang
(LCFA) dalam kadar tinggi (22-78%). Minyak safflower menduduki urutan
yang paling atas dengan kadar LCFA 78%, disusul oleh minyak biji
matahari (69%), dan setrusnya makin kebawah urutannya dalam daftar
tersebut makin rendah persentasi kadarnya sampai pada minyak kelapa yang
menduduki urutan paling bawah dengan kadar LCFA hanya 2% saja (lihat
Tabel 1, balok putih).
Sedangkan persentasi kandungan asam lemak
tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acids=MUSFA) (lihat Tabel1,
balok abu-abu) kadarnya cukup bervariasi dan kadar MUSFA yang paling
rendah, sekali lagi, adalah minyak kelapa (6%), sedangkan minyak jenis
lain berkisar dari 12% ,minyak palm sampai yang paling tinggi pada
minyak zaitun (olive oil) 77%. Sedangkan ada minyak goreng yang
diiklankan sebagai minyak goreng paling aman dan sehat dan sedang
menjadi favorit oleh para konsumen adalah minyak canola mengandung 63%.
Jikalau kedua jenis asam lemak tak jenuh rantai panjang; baik yang poli
(balok putih) maupun mono (balok abu2), digabungkan menjadi satu, maka
kadar LCFA minyak canola menjadi 93% (31 + 63%), sedangkan minyak zaitun
adalah 86% (9 + 77%) dan minyak kelapa hanya 8% (2 + 6%).
Minyak
atau lemak yang mengandung persentasi asam lemak tak jenuh rantai
panjang (LCFA) dengan kadar tinggi, seperti canola (93%) (Tabel 1)
adalah kurang baik untuk kesehatan. Karena bila untuk menggoreng (deep
fried atau dipanaskan), disamping akan mengalami polimerisasi
(penggumpalan), ia juga membentuk “trans fatty acids”. dan “free
radicals” yang bersifat toksik dan karcinogenik. Di dalam alur proses
pencernaan dan dimetabolisme akan menghasilkan energi, kolesterol dan
lemak. Sedangkan minyak kelapa hanya menghasilkan energi. Dengan
demikian minyak kelapa adalah lebih aman terhadap kesehatan dibandingkan
semua jenis minyak goreng!
Undang undang Pelarangan Penggunaan Trans Fatty Acids
Denmark adalah negara inovator pertama Eropa yang sudah melaksanakan
undang-undang pelarangan penggunaan minyak dan lemak yang mengandung
trans fatty acids hasil buatan industri. Sejak tanggal 1 Juni 2003,
minyak dan lemak yang mengandung lebih dari 2 % trans fatty acids
dilarang dijual untuk konsumsi masyarakat. Larangan ini berlaku pula
untuk semua jenis makanan baik buatan dalam negeri (Denmark) maupun yang
diimpor. Dan sejak tanggal 31 Desember 2003 larangan yang sama juga
dikenakan pada semua produk makanan jadi (olahan).
Foods and
Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat telah mengeluarkan maklumat
mengenai keharusan mencantumkan trans fatty acids pada label kemasan
makanan dan diharapkan semua pabrik makanan jadi sudah mentaati
peraturan ini sebelum tanggal 1 Januari 2006 (
http://www.cfsan.fda.gov/label
htmal). Demikian juga Kanada mengharapkan semua pabrik makanan jadi
sudah melaksaankan dalam waktu 3-5 tahun mendatang tergantung daripada
besar volume penjualan dari masing2 pabrik makanan bersangkutan (
http://www.hc-sc.gc.ca/…/e_nutrition_labelling_and_nutrie.h…).
Penutup
Mengapa berbagai macam penyakit seperti kardiovaskuler, tekenan darah
tinggi, stroke, kencing manis, obesitas, over weight, kanker dsb, yang
sekarang sudah mewabah diseluruh dunia dan tidak mengenal umur, gender
dan suku, begitu sulit untuk ditanggulangi oleh hanya dengan menggunakan
berbagai macam obat allopathic (dokter) saja. Maka perlu diteliti yang
diakibatkan oleh makanan fungsional utama yang dikonsumsi setiap hari.
Selama penyebabnya (kausanya) tidak disingkirkan, maka penyakitnya tidak
bisa disembuhkan (Drugs Do Not Cure Disease 1999, dan Free Radicals
Invite death, 1997, Yokie Newa M.D ,Ph. D,).
Dengan uraian
diatas, sekarang menjadi jelas sekali bahwa sebagai salah satu faktor
utama yang sama yang dapat menyebabkan wabah penyakit kronis,
degeneratif dan kanker di seluruh dunia adalah akibat timbunan komponen
zat2 bioaktif yang toksik dan karsinigenik yang terus menerus setiap
hari dikonsumsi dari mulai bayi sampai orang dewasa yang terkandung
dalam bahan makanan fungsionel utama, yakni, minyak sayur!.
Jikalau Anda ingin mengamankan keluarga dari salah satu bentuk ancaman
penyakit seperti kardio-vaskuler, tekanan darah tinggi, stroke, kencing
manis, obesitas, over-weight, kanker dan sebagainya, adalah sangat
bijaksana untuk mengambil keputusan sekarang juga agar Anda menggantikan
minyak sayur dengan Minyak Kelapa yang paling aman dan paling sehat
dimuka bumi!.
Kesimpulan dan Saran
Dengan uraian diatas,
sekarang menjadi sangat jelas sekali bahwa diantara berbagai jenis
minyak goreng itu ada perbedaan yang sangat nyata dan mendasar. Dengan
demikian, Anda sekeluarga harus bijaksana memilih dan mengkosumsi minyak
goreng jenis mana yang paling aman dan paling sehat, kalau tidak maka
Anda dan anak-cucu Anda akan menjadi korban terkena salah satu penyakit
kronis, degeneratif dan kanker yang sekarang sedang melanda di seluruh
dunia tanpa menganal batas umur, gender dan suku! Oleh karena itu dengan
gesit Denmark sejak 31 Desember 2003 sudah menggunakan undang - undang
pelarangan untuk menjual semua jenis makanan olahan jadi yang mengandung
lebih dari 2% trans fatty acids, baik yang buatan dalam negeri
(Denmark) maupun yang diimpor. Dan undang2 pelarangan ini di Amerika
Serikat akan dilaksanakan mulai tgl. 1 Januari 2006 dan selanjutnya
diikuti oleh Kanada dalam waktu 3-5 tahun mendatang.(Iwan T. Budiarso
DVM., M.Sc., Ph.D . APU, Ahli Terapi Urin dan Minyak Kelapa Bagian
Patologi-Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumaganara,
Jakarta/Idh)
Narasumber : “The Healing Miracle of Coconut Oil”
(2003), dan “Eat Fat Look Thin” (2002), kedua buku ditulis oleh Dr.
Bruce Fife, buku “ Know Your Fats” (2002), tulisan DR.Mary G. Enig,
Ph.D., Buku2 “Free Radicals Invite Death” (1997) dan “Drugs Do Not Cure
Disease” (1999) tulisan Prof. Yokie Newa, M.D., Ph.D.
_______________________________________________________________
Bentuk Minyak Kelapa
Ada tiga macam bentuk minyak kelapa yang beredar di pasar yakni:
1). RBD-Coconut Oil (minyak kelapa RBD) yang artinya bahwa minyak ini
diproses di pabrik dengan diberi bahan kimia untuk memurnikan
(Refined=R),., memutihkan (Bleaching=B) dan menghilangkan aroma yang
kurang sedap (Deodorised=D). Bahan bakunya adalah kelapa kopra. Kopra
demikian biasanya tercemar oleh debu, kotoran, jamur, kuman dsbnya. Maka
harus diproses agar minyak yang diperoleh harus bersih, nampak bening,
putih dan tidak bau. Minyak kelapa bentuk ini banyak dijual di pasar2
dan super market yang berasal dari pabrik minyak kelapa merek “B”.
2). Traditional Coconut Oil (minyak kelapa tradisional).yakni buah
kelapa segar dihamcurkan atau diparut, lalu diperas untuk diambil
santannya. Santan inilah kemudian dimasak dengan api kecil sampai
minyaknya keluar. Kemudian minyak ini disaring dan dipisahkan dari ampus
(belondo)-nya. Minyak demikian mempunyai aroma yang harum. Belondonya
rasanya gurih dan enak sekali serta dapat dipakai sebagai lauk-pauk.
Minyak demikian masih dapat dibeli di desa2 yang menghasilkan banyak
buah kelapa.
3). Virgin Coconut Oil (VCNO) (Minyak Kelapa murni),
minyak ini dihasilkan dengan cara memeras buah kelapa segar untuk
mendapatkan minyak tanpa dimasak. Jadi diproses tanpa pemanasan seperti
pada pembuatan minyak kelapa tradisional. Oleh karena itu minyak ini
juga disebut Cold Expelled Coconut Oil,(CECNO) (minyak kelapa ektrak
dingin). Keuntungan dengan proses ini, minyak yang diperoleh bisa tahan
sampai 2 tahun tanpa menjadi tengik (rancid). Di Amerika Serikat minyak
kelapa dapat dibeli di berbagai Toko Makanan Sehat (Health Foods Stores )
dan swalayan (supermarkets ) dengan nama dagang ”Luaricidin “. dan
Virgin Coconut Oil (VCNO atau CECNO)
Sumber Devisa Non-Migas Negara
Setiap tahun Pemerintah harus mengeluarkan uang devisa yang tidak kecil
untuk mengimpor berbagai macam jenis minyak goreng dan minyak beku atau
margarin (hydrogenated oils). Minyak dan margarin demikian disamping
membebankan pendapatan negara, juga sebagai sumber penyebab penyakit .
Sehingga Pemerintah harus menanggung membiayai orang-orang yang sakit
dalam bentuk subsidi pembelian obat2an yang mahal yang jumlahnya tidak
sedikit dan subsidi biaya perawatan di rumah-rumah sakit. Padahal kalau
bisa menghindar daripada penyebabnya, maka tidak perlu pengobatan sama
sekali.
Sebaliknya kalau Pemerintah mempunyai political will,
bisa menggalakkan kembali para petani kelapa dan membangun kembali
pabrik-pabrik minyak kelapa, maka produksinya bukan saja bisa memenuhi
dan menggantikan semua jenis minyak goreng impor yang beracun juga dapat
menghemat devisa. Sebaliknya kalau bisa diekspor sebagai komoditi yang
unggul akan mendatangkan devisa non-migas yang tidak kecil, karena
Indonesia terkenal sebagai negara agraris yang kaya akan tanaman pohon
kelapa dan bisa membuat minyak kelapa sendiri.