Senin, 23 Maret 2015


Prospek Pengembangan Agribisnis Kelapa

Baru segelintir produsen Indonesia mencetak keuntungan dari proses nilai tambah kelapa. Dari buah murah yang berlimpah di Indonesia ini, pasar Eropa “melahap” minyak masak berkualitas terbaik, pengisi jok Mercedes, briket termahal untuk barbeque, hingga sabun dan parfum.

Filipina saat ini merajai pasar ekspor dengan 125 jenis produk olahan kelapa. Sebaliknya, baru 25 jenis produk olahan diproduksi di Indonesia.

Tahun 2005, Filipina mengantungi keuntungan ekspor kelapa senilai 757,3 juta dollar AS dari perkebunan seluas 3,1 juta ha. Pada saat yang sama, dengan perkebunan seluas 3,8 juta ha, nilai ekspor kelapa Indonesia hanya 228,7 juta dollar AS.

Beberapa anggota Fokpi merupakan industri pengolahan kelapa skala kecil dan menengah dengan beragam variasi produk. Produsen anggota Fokpi di Pangandaran, Jawa Barat, misalnya, mengekspor sabut kelapa untuk isian jok mobil ke Eropa, yakni sebanyak 120 ton per bulan. Dengan total lahan yang ditanami kelapa hampir satu juta hektar pulau jawa menyimpan potensi untuk pengembangan agribisnis kelapa di masa mendatang.

Daya saing produk kelapa terletak pada industri hilirnya, tidak lagi pada produk primer. Produk akhir yang sudah berkembang baik adlah Dessicated coconut (DC), coconut milk(CM), coconut charcoal(CCL), actived carbon (AC),Brown Sugar (BS),coconut fiber, coco peat, nata de coco dan Virgin coconut oil (VCO), coconut wood.

Produk-produk seperti DC,CCL,AC,BS,CF sudah masuk pasar ekspor dengan perkembangan yang sanagat pesat. Permintaan pasar ekspor untuk produk olahan kelapa menunjukkan trend yang meningkat. Sebagai contoh pasar DC indonesia untuk ekspor mempunyai kecenderungan yang meningkat dalam 5 tahun terakhir, kecenderungan yang sama ditunjukkan oleh arang aktif.

Sebagai contoh adalah Roeswan seorang pengusaha coco fiber.Seluruh produksi berupa serat sabut dari petani  ia tampung untuk memenuhi pasar ekspor. Di pasar internasional, harga cocofiber alias serat sabut US$200-US$205 per ton setara Rp2-juta pada kurs Rp10.000. Pendapatannya Rp44-juta.

Shengyang, produsen kasur pegas dan mebel, meminta pasokan 700 ton serat sabut untuk masa kontrak 12 bulan. Artinya, ia mesti menyiapkan rata-rata 58 ton tiap bulan selama setahun. Ia lebih berkonsentrasi untuk memenuhi permintaan Shengyang Xudong ketimbang importir lain. Di luar permintaan Korea dan Belgia, ‘Sebetulnya saya masih dapat menjual 5-10 kontainer per bulan,’ ujar Roeswan, pemilik PT Roesmetrix.

Pasar karbon dan arang aktif tak kalah besar. Ari Hardono, contohnya, memasarkan 20 ton arang aktif per bulan. Satu kg arang aktif hasil pembakaran 9-10 tempurung kelapa. Konsumennya rumah makan di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Mereka menggunakan arang aktif sebagai bahan bakar. Dengan harga Rp1.200 per kg omzetnya Rp24- juta. Menurut produsen di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, itu biaya produksi sekilo arang aktif Rp600 sehingga laba bersihnya Rp12-juta tiap bulan.

Pasar cocofiber alias serat sabut kelapa tak kalah empuk. Serat sabut juga multiguna antara lain sebagai pengisi jok mobil, jok kursi, kasur pegas, papan partikel, dan filter air. Dibanding busa, cocofiber lebih kuat melindungi per dan tidak mengundang kutu.

Pelaku bisnis serat sabut di berbagai kota kewalahan memenuhi tingginya permintaan. Asli Malin, salah satu contoh. Produsen serat sabut di Pariaman, Sumatera Barat, itu memproduksi 1,2 ton serat hasil olahan 18.000 sabut per hari. Jangankan memenuhi permintaan importir di Korea Selatan mencapai 10.000 ton per tahun, order eksportir di Jakarta saja belum ia layani sepenuhnya. Setiap pekan, eksportir di Jakarta memborong serat Rp1.800 per kg.

Pria kelahiran 17 April 1946 itu, memetik laba bersih Rp300 per kg. Kecil? Tunggu dulu. Dengan produksi 8,4 ton per pekan, laba bersihnya Rp2,5- juta atau Rp10-juta per bulan. Itu baru dari cocofiber. Produsen serat sabut berarti juga produsen cocopeat alias serbuk. Sebab, 70% dari kulit kelapa terdiri atas serbuk; 30% serat. Asli Malin menuai 90 ton cocopeat yang memberikan laba bersih Rp27-juta sebulan.

Artinya total jenderal laba bersih Malin dari pengolahan sabut mencapai Rp37-juta sebulan. Siapa tak tergiur laba menjulang? Mungkin karena itulah Zulhaidir Rawawi berhenti bekerja di perusahaan asing di Jakarta meski bergaji besar, fasilitas memadai, dan jabatan tinggi. Ia memilih menekuni bisnis cocopeat. Semua bermula dari tugas Zulhaidir sebagai general manager yang kerap memaparkan laporan keuangan kepada pemegang saham di Seoul, Korea Selatan.

Saat bertugas ke sana, ia menyempatkan diri mengunjungi sentra tanaman hias di Inchon, mirip Rawabelong, Jakarta Barat. Di sanalah ia melihat cocopeat bikinan Sri Lanka. Ia menawarkan diri untuk memasok dan diluluskan. Pada 1999 Zul memutuskan berhenti bekerja setelah rutin mengekspor cocopeat selama setahun. Kini ia rutin mengirimkan 22 ton cocopeat per bulan memenuhi permintaan seorang importir di Inchon, Korea Selatan.

Balok cocopeat yang ia ekspor berukuran 80 cm x 80 cm x 80 cm berbobot 5 kg. Satu kg cocopeat berasal dari 2,5 kg sabut kelapa. Menurut dia biaya produksi 1 kg cocofibre dan 2 kg cocopeat-dari 5 kg sabut-Rp1.600. Itu total biaya karena cocopeat dan cocofibre dihasilkan dari satu kesatuan bahan. Bila memproduksi cocopeat, pasti menghasilkan cocofiber atau sebaliknya. Harga jual cocopeat di pasar ekspor mencapai Rp2.600 per kg sehingga omzetnya Rp57,2-juta.

Zulhaidir memperoleh 17 ton cocofiber per bulan. Serat sabut itu ludes terserap produsen kasur pegas di pasar domestik. Dengan harga jual Rp2.200 per kg, ia menangguk omzet Rp37,4-juta saban bulan. Laba bersih penjualan cocopeat dan cocofiber mencapai Rp22-juta sebulan. Zul sebetulnya masih mampu memasarkan hingga 3 kontainer cocopeat lagi. Sayang, produksinya masih terbatas. Ia bisa memasarkan produk cocopeat milik produsen lain asal sesuai standar mutu. Apalagi sejak Desember 2008 ia juga mesti memenuhi order Garden Landscape. Importir di Singapura itu meminta pasokan rutin papan tempat tumbuh anggrek berbahan baku cocopeat.

Garden Landscape meminta kiriman 10.000 papan berukuran 50 cm x 20 cm x 2 cm per bulan. Soal peluang bisnis cocopeat menurut Zul pasar terbuka luas. Zul yang menginvestasikan Rp200-juta ketika memulai bisnis. Sebagai gambaran, sebuah produsen springbed memerlukan 20 ton cocofiber per bulan. Belum lagi produsen springbed asing yang mengajak bekerja sama. Setidaknya ada 4 produsen asal China dan 2 asal Vietnam yang minta pasokan rutin cocofiber kepada Zul.

Olahan limbah kelapa lain adalah arang aktif. Idealnya pengolahan arang aktif terpadu dengan asap cair. Namun, beberapa produsen hanya mengolah arang aktif. Boleh jadi lantaran teknologi produksi asap cair terbilang baru di Indonesia. Djaya Suryana sejak 2002 memasok arang aktif ke sebuah perusahaan di Tanjungbintang, Provinsi Lampung.

Ia membersihkan arang hasil pembakaran tempurung kelapa di mesin diesel 30 PK. Melalui ban berjalan arang lolos sortir masuk ke mesin penghancur. Ketika keluar arang melewati saringan baja sehingga hasilnya seragam. Djaya memasarkan 3.000 ton arang aktif per bulan. Masih ada 5.000 ton permintaan rutin per bulan yang belum dapat Djaya penuhi. Sayang, ia merahasiakan harga jual ke produsen karbon aktif.

Lima puluh rupiah tak bisa dibilang kecil karena secara akumulasi laba bersihnya Rp150-juta. Memang dibanding laba Doddy Suparno dan Oka Bagus Panuntun, keuntungan Djaya lebih kecil. Doddy mengutip laba Rp1.500 per kg arang aktif. Harga jual saat ini Rp4.500 per kg. Menurut Doddy biaya produksi per kg briket Rp3.000. Dari pembakaran 15 ton tempurung ia memperoleh 5 ton arang aktif per bulan.

Mereka lalu menghancurkan arang dan mengolahnya menjadi briket. Margin perniagaan barang gosong itu Rp7,5-juta sebulan. Mestinya laba Doddy lebih besar jika saja setiap bulan mampu memenuhi permintaan rutin dari Yunani dan Timur Tengah masing-masing 22 ton dan 88 ton.

Di luar olahan ‘limbah kelapa’ itu sebetulnya masih ada produk turunan lagi seperti tepung tempurung seperti digeluti oleh Agus Setiawan. Pria kelahiran 11 Agustus 1971 itu menggiling tempurung kelapa menjadi tepung. Rendemen 90%-10 kg tempurung menjadi 9 kg tepung.

Volume produksi ‘baru’ 50 ton sebulan terserap sebuah pabrik obat nyamuk. Tepung batok bahan baku obat nyamuk bakar. Dengan harga jual Rp2.500 dan biaya produksi Rp1.000, laba bersihnya Rp75- juta. Menurut Agus pasar tepung terbentang luas. Ia belum sanggup melayani order rutin 1.350 ton tepung per bulan.

Sabut dan tempurung kelapa yang selama ini dipandang sebelah mata ternyata komoditas prospektif yang menjanjikan laba besar.

Bottom of Form

Minggu, 22 Maret 2015

Cara Buat  VCO tanpa Pemanasan

   Virgin Coconut Oil atau VCO  adalah hasil  dari Olahan Kelapa yang Khasiatnya sudah banyak dikenal bahkan oleh Pakar Kesehatan, VCO  yang asli dan  banyak khasiatnya adalah yang tanpa pemanasan,  mau tau cara  buatnya? mudah dan berkualitas.....

  Bahan - bahan  :
  1. Siapkan 10 butir kelapa tua, terutama kelapa dalam bukan hibrida dan sudah tua
  2. Air Bersih secukupnya, lebih bagus air  matang
 Alat - alat  :
  1. Kukuran/parutan Kelapa/Alat  cukur kelapa
  2. Saringan Santan
  3. Loyang untuk kelapa parut dan penampung santan yang disaring
  4. Ceret  / alat penampung santan kental
  5. Sendok besar untuk memisahkan santan dan air
  6. kapas / tisue
  7. kertas  saring (beli  diapotek)
  8. Mixer kue
  9. Trektek besar untuk memisahkan minyak dan blondo tahap  akhir
  10. botol sebagai penampungVCO
 Cara Membuat :
  • Belah Kelapa  dan congkel daging kelapanya
  • Parut Kelapa
  • Kelapa parut ditambahkn air  dan kemudian diremas untuk  diambil  santannya cukup 2 kali remasan santannya
  • Setelah  didapatkan santannya pisahkan dan taruh dalam ceret dan diamkan selama 2-3 jam untuk  memisahkan santan kental dan air
  • Gunakan sendok besar  untuk mengambil santan yang telah terpisah dengan air
  • Santan yang didapat kemudian dimixer dengan kecepatan penuh sekitar 30 mnt dan didiamkan selama semalaman
  • Setelahnya akan didapati minyak terpisah dari blondo dan air,  minyak berada diantara blondo dan air...pisahkan lagi minyaknya dengan menggunakan sendok
  • Saring minyak yang belum bening dengan menggunakan trektek yang dilapisi kapas, tisue dan kertas saring yang dihubungkan pada botol  sebagai penampung
  • Hasil yang didapat adalah VCO berkualitas bening sebening air aqua.....

       Mudah bukan...?

 

              Bila ada yang mau di tanyakan hubungi : Roy  (081356153124)



Jumat, 20 Maret 2015

Sejarah Kelapa Murni

SEBELUM MASEHI SAMPAI TAUHN 60 AN

    Seperti sebuah dongeng saja….akhirnya, kebenaran terungkap setelah lama ditutup tirai kebohongan… Minyak kelapa murni atau VCO(virgin coconut oil) di tuduh menjadi penyebab penyakit maut yang beredar di Negara-negara maju. Kebenaran akhirnya terkuak juga. VCO ternyata menyehatkan karna mengandung 93% asam lemak jenuh, tetapi 47 – 53% berupa minyak jenuh berantai sedang. VCO ternyata tidak tertimbun dalam tubuh melainkan mudah dicerna dan terbakar.
SM 3.960
    Ternyata sudah sejak dahulu minyak kelapa dipakai sebagai bahan pangan dan obat, juga dapat menenangkan pikiran serta kesehatan jiwa. Para leluhur kita meninggalkan kitab kuno Ayurveda yang menyatakan daging buah, air, santan dan minyak kelapa tak lepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat tropis seperti Indonesia, Mikronesia, Polinesia, Amerika tengah dan selatan

1945
mencapai kejayaan pada tahun ini. Komoditi ini menjadi unggulan pada sejumlah Negara Asia pasifik. Nah ketika Perang Dunia II, air kelapa digunakan untuk mengompres luka para prajurit. Menyelamatkan nyawa tentunya…
setelah perang mereda, di Amerika dan Inggris minyak kelapa menjadi margarine. Kalangan pembisnis menyerukan agar ketergantungan dengan minyak tropis di kurangi dan diganti dengan minyak jagung dan kedelai.

1954
Di Amerika Serikat penyakit jantung merajalela. Peneliti muda David Kritchevsky menerbitkan risetnya. Uji praklinis pada kelinci menunjukan, kolesterol menyumbat arteri yang memicu penyakit jantung. Dan minyak jagung, minyak kedelai dan minyak bunga matahari mampu menurunkan kadar kolesterol dan sebaliknya minyak kelapa. Tentu saja menurut David.

1963 – 1965
Negara Adidaya ini terus mempropaganda minyak kelapa sebagai minyak jahat. Procter dan Gambler menyarankan American Heart Association untuk menghindari minyak kelapa dari daftar diet…sungguh meyedihkan fitnahnya ya..

TAHUN 80 AN

1984
National Cholestrol Education Program mengeluarkan pernyataan, “Minyak kelapa sawit dan minyak kelapa harus dihindari.” Kampanye terus berlanjut sampai 3 Juni 1987. Koran The New York Times yang berpengaruh membuat editorial:minyak kelapa diimpor dari Indonesia dan Malaysia memang murah, tapi menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

1987
publikasi terus berlanjut. Kini giliran American Soybean Association yang berkampanye anti minyak tropis seperti minyak kelapa. Lembaga itu mendesak agar Food and Drugs Association untuk memberi label “Minyak Tropis” di setiap kemasan minyak kelapa.

1989
American Soybean Association menyelenggarakan konfrensi pers di ibukota Washington DC. Lembaga itu mengutip pernyataan Institut Jantung, Paru-paru, dan Darah Nasional serta Badan Riset Nasional. “Konsumen harus menghindari minyak kelapa, minyak kernel kelapa, dan kelapa.”

TAHUN 90 AN

1990
riset oleh Mendis dan Kumarasunderam tentang minyak kelapa dan minyak kedelai. Kesimpulannya:minyak kelapa memicu tingginya kolesterol jahat. Sedang minyak kedelai justru menurunkan kadar lipoprotein yang tak perlu.

1992
Kaunitz dan Dayrit menemukan data empiris yang fenomenal. Mereka mengamati masayrakat yang mengkonsumsi minyak kelapa. Ternyata minyak kelapa bukan penyebab penyakit jantung dan penyakit kematian. Ini sesuai dengan hasil riset oleh Dr Dan Erington, ahli ekonomi pertanian Universitas Australia. Masyarakat Tuvalu di Pasifik yang menjadi obyek riset.

1995
hasil riset oleh Dr. Mary G Enig, ahli biokimia dan nutrisi, virgin coconut oil oleh tubuh diubah menjadi monolaurin. Asam lemak itu dikenal antivirus yang bermanfaat dalam penyembuhan Acquired Immuno Deficiency syndrome (AIDS). Hasil riset itu juga diterbitkan oleh Hindu, Koran nasional yang terbit di India. Negeri anak benua itu salah satu produsen kelapa terbesar di dunia.

1999
tepatnya 17 April di Hote, Renaisans Washington berlangsung konferensi pers. VCO mengandung asam lemak sebagai sumber energi dan antimikroba. Sekitar 50% asam lemak dalam VCO merupakan asam laurat. Dalam tubuh asam itu diubah menjadi monolaurin yang berfaedah sebagai antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. Dengan begitu ia potensial untuk mengobati beragam penyakit dari influenza hingga AIDS.

TAHUN 2000AN

2002
istilah virgin coconut oil belum popular, di Indonesia berdiri sebuah perusahaan yang memproduksi VCO. Dengan mesin mutakhir, perusahaan it uterus memproduksi minyak murni untuk memasok pasar Jerman. Ekspor di tempuh melalui Singapura dengan label minyak kelapa.

2004
Dr Bambang Setiaji dari Universitas Gadjah Mada mempopulerkan istiah virgin coconut oil di Indonesia melalui pameran dan publikasi. Pada penghujung tahun 2004 komoditas itu banyak ditawarkan sebagai obat meski belum melewati serangkaian uji ilmiah. Toh secara empiris banyak penderita penyakit berat seperti jantung koroner, diabetes mellitus dan hipertensi yang sembuh antara lain berkat VCO.

2005
di seluruh tanah air bermunculan produsen minyak dara. Sitem dan cara kerja beragam seperti dengan teknologi sentrifugal, enzimatis, teknologi dingin, dan mekanisasi canggih. Selain pasar local, pasar luar pun di pasok VCO….sukses kan!!!


 Sejarah Minyak Kelapa

     Tanaman kelapa banyak tumbuh di daerah tropis sehingga minyaknya disebut juga minyak tropis (Tropical oil). Minyak kelapa merupakan salah satu hasil olahan dari buah kelapa (Cocos nucifera).
Dulu minyak kelapa yang dikenal dengan nama minyak kelentik biasa digunakan di dapur oleh nenek untuk menyemir rambutnya agar hitam berkilau dan subur. Sejak dahulu, tradisi mengkonsumsi minyak kelapa sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Misalnya ibu yang akan melahirkan selalu dianjurkan untuk mengkonsumsi minyak kelapa setengah gelas menjelang melahirkan agar proses persalinan menjadi lebih mudah dan lancar. Tidak hanya itu ASI pun menjadi lebih lancar.
       Sejak jaman dahulu, minyak kelapa sudah sering digunakan. Namun dalam dekade 90-an minyak kelapa hilang dari peredaran. Hal ini dikarenakan adanya perang dagang antara produsen sayur yang terdiri dari minyak jagung, minyak kedelai, minyak kanola dari negara barat dengan produsen minyak kelapa yang berasal dari negara tropis. Dengan menyebarkan isu negatif bahwa minyak kelapa sebagai sumber penyakit. Banyak pakar gizi yang tidak mampu membantah isu itu sehingga minyak kelapa ditakuti dan dijauhi banyak orang.
     Menurut guru besar Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. Walujo S. Soerjodibroto, MSc, SpG(K), minyak kelapa sebenarnya memiliki kelebihan yaitu 50% asam lemak pada minyak kelapa adalah asam laurat dan 7% adalah asam kapriat. Kedua asam tersebut merupakan asam lemak jenuh rantai sedang yang mudah dimetabolisme dan bersifat antimikroba (antiirus, antibakteri dan antijamur) sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu ternyata hasil pemecahan lemak jenuh rantai sedang jarang disimpan sebagai lemak dan jarang menumpuk di pembuluhdarah. Minyak kelapa memiliki kadar asam lemak tidak jenuh ganda omega-3 EPA dan DHA yang dapat menurunkan kolesterol VLDL, viskositas darah, menghambat tromboksan serta mencegah penyumbatan pembuluh darah. Asam lemak dalam minyak kelapa banyak mengandung asam lemak rantai sedang (Medium chaind fatty acid) yang berfungsi memperbaiki asam lemak tubuh secara sinergis dengan asam lemak esensial. Dengan mengkonsumsi MCFA bisa meningkatkan efisiensi asam lemak esensial sebesar 100%. Kandungan MCFA minyak kelapa juga sama seperti air susu ibu (ASI) yaitu memberi gizi dan melindungi tubuh dari penyakit menular dan penyakit degeneratif.

      Persisnya tahun 60-an mulai diteliti kembali oleh Prof. Jon J Kabara dari Universitas Michigan. Kini setelah pamornya dihidupkan kembali oleh media barat, minyak kelapa berhasil menaikkan pamornya kembali. Namun saat ini minyak kelapa tidak lagi digunakan sebagai minyak goreng tetapi minyak yang berkhasiat obat.

    Sifat Fisika Kimia Minyak


      Sebelum mengenal lebih jauh mengenai minyak kelapa, perlu diketahui sifat fisik dan kimia minyak untuk memudahkan penjelasan beberapa istilah di minyak kelapa.
Pada prinsipnya minyak atau lemak dibutuhkan oleh tubuh manusia, bahkan merupakan nutrisi yang sangat penting. Hal ini karena lemak berfungsi sebagai pelarut vimtain A, D, E, K dan karotenoid. Bahkan lemak mampu menghasilkan energi sebesar 9 kkal lebih besar dari karbohidrat dan protein yang menghasilkan energi sebesar 4 kkal. Sumber lemak dapat diperoleh dari hewani dan nabati. Lemak nabati dapat diperoleh dari minyak goreng.

       Berdasarkan ada atau tidaknya ikatan rangkap, asam lemak dibagi 3 jenis :
a. Asam lemak jenuh (Saturated fatty acid)
Contoh : asam laurat
b. Asam lemak tak jenuh rantai tunggal (Monounsaturated fatty acid)
Contoh : asam oleat dll
c. Asam lemak tak jenuh rantai ganda (Polyunsaturated fatty acid)
Contoh : asam linoleat dll

    Berdasarkan panjang rantai Carbon, asam lemak dibagi menjadi :
a. Asam lemak rantai pendek / short chain fatty acid (SCFA)
2-6 Carbon
contoh: asam cuka
b. Asam lemak rantai sedang / medium chain fatty acid (MCFA)
8-12 Carbon
contoh: minyak kelapa
c. Asam lemak rantai panjang / long chain fatty acid (LCFA)
14-24 Carbon
contoh: minyak sayur

        Biasanya minyak goreng digunakan dalam kegiatan masak memasak. Pada proses menggoreng minyak berfungsi sebagai medium penghantar panas, penambah nilai gizi dan kalori makanan yang digoreng. Pemanasan yang berlebihan pada minyak goreng dapat mengubah asam lemak tak jenuh menjadi gugus peroksida dan radikal bebas lainnya Hal ini pada jangka panjang dapat memicu terjadinya kanker. Selain itu menggunakan minyak goreng berulang-ulang dapa tjuga mengubah asam lemak tak jenuh menjadi asam lemak trans yang dapat meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan HDL sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Oleh karena itu pemilihan jenis minyak goreng yang tepat menjadi sangat penting.

Minyak Kelapa vs Minyak Lainnya


      Stabilitas minyak goreng dipengaruhi oleh ketidakjenuhan asam lemak yang dikandungnya dan banyaknya ikatan rangkap. Ada tidaknya bahan lain juga dapat mempercepat proses kerusakan minyak. Biasanya bahan minyak goreng diperoleh dari kelapa, kedelai, jagung, biji bunga matahari, biji kapas dan wijen. Secara keseluruhan semua minyak goreng tersebut mengandung berbagai jenis asam lemak.
      Minyak goreng yang beredar di pasaran mengandung asam lemak rantai panjang. Hal ini berbeda dengan minyak kelapa yang mengandung asam lemak rantai sedang (>90%), sedangkan kandungan asam lemak rantai panjangnya kurang dari 8%.
   Minyak yang berasal dari biji kapas, biji bunga matahari, kedelai dan kacang-kacangan mengandung asam lemak tak jenuh cukup tinggi sehingga jika terjadi kontak dengan udara pada suhu tinggi akan cepat teroksidasi, akibatnya akan mudah berbau tengik. Selain itu jika dipanaskan akan mengalami penggumpalan sehingga menjadi lebih kental dan membentuk asam lemak trans. Jika dipakai dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan penyakit hipertensi, kanker, kolesterol, gangguan pembuluh darah, jantung dan stroke.

     Asam lemak jenuh rantai panjang yang dimiliki oleh minyak sayur dalam sistem metabolisme berisiko menimbulkan penyakit karena tidak bisa langsung diserap oleh tubuh. Asam lemak rantai panjang akan mengalami proses emulsi yang selanjutnya dengan bantuan enzim dari pankreas diuraikan menjadi unit yang lebih kecil yaitu asam lemak bebas yang dapat diserap langsung oleh dinding usus. Asam lemak itu masuk aliran darah dalam bentuk lipoprotein yang akan diangkut ke hati untuk diubah menjadi energi, kolesterol dan sisanya ditimbun di jaringan lemak. Penimbunan yang terus menerus dapat menyebabkan kegemukan/obesitas sehingga risiko tinggi terkena darah tinggi, penyempitan pembuluh darah, serangan jantung, stroke, diabetes dan lain-lain.
    Berbeda dengan minyak goreng lainnya, minyak kelapa mengandung asam lemak jenuh rantai sedang dan pendek yang tinggi, yaitu sekitar 92%. Asam lemak jenuh dalam minyak kelapa terutama adalah asam laurat, sekitar >50%. Dalam tubuh asam laurat diubah menajdi monolaurin yang mengandung antiobiotik alami sehingga mampu membunuh berbagai jenis kkuman, virus, mikroorganisme dengan cara merusak membran yang membungkus sel yang terdiri dari asam lemak. Selain itu kandungan asam larutanya setara dengan kandungan dalam air susu ibu (ASI).
Sifat istimewa ini membuat minyak kelapa menjadi lain dari minyak goreng lainnya. Asam lemak jenuh rantai sedang pada minyak kelapa tidak menimbulkan penyakit karena mudah diserap tubuh dan cepat diubah menjadi energi. Dalam pencernaan, minyak kelapa tidak membebani kerja pankeras sehingga tidak menyebabkan terjadinya diabetes dan tidak memperburuk kondisi penderita diabetes. Manfaat asam lemak jenuh dalam minyak kelapa sama seperti pada ASI yaitu memberi zat gizi dan melindungi tubuh dari penyakit menular dan penyakit degeneratif. Kandungan MCFA dapat digunakan sebagai suplemen untuk mendapatkan energi lebih cepat karena proses metabolisme yang cepat.
     Untuk mendapatkan manfaat bagi kesehatan, minyak kelapa dapat dikonsumsi secara langsung ataupun digunakan untuk menggoreng atau menumis makanan. Dengan struktur kimia asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkat maka minyak kelapa relatif lebih tahan terhadap panas, cahaya dan oksidasi sehingga memiliki daya simpan yang lama.

Minyak kelapa sendiri ada 3 jenis yaitu :

    a. Minyak kelapa komersial / RBD-Coconut Oil (Refined, Bleaching, Deodorized)
Minyak kelapa komersial (RBD) dibuat dari kelapa kopra, yaitu daging kelapa yang dikeringkan. Hasil ekstraksi kopra berupa minyak mentah. Jika belum dimurnikan minyak ini tidak layak dikonsumsi karena proses pengeringan kopra tidak memperhatikan sanitasi.
Minyak ini selanjutnya diproses dengan pemurnian, pemutihan dan penghilangan aroma. Ketiga metode tersebut menggunakan bahan kimia dan pemanasan tinggi. Pemanasan lebih dari 200 ° C akan menyebabkan terjadinya perubahan struktur molekul asam lemak menjadi asam lemak trans. Proses tersebut mengakibatkan sebagian kandungan bahan aktif dalam minyak menjadi hilang.

   b.Minyak Kelapa Tradisional
Minyak kelapa tradisional / Traditional Coconut Oil Minyak kelapa yang dikenal dengan nama kelentik dan dulu banyak digunakan oleh masyarakat di pedesaan, sekarang jarang sekali ditemukan di pasaran. Kualitas minyak kelapa sangat dipengaruhi oleh asal dan kualitas bahan baku serta proses pembuatan. Minyak kelentik diproses dengan pemanasan 110-120 ° C sehngga menghasilkan minyak yang berwarna kuning dan relatif mudah tengik.

   c. Minyak kelapa murni / Virgin Coconut Oil
Pembuatannya dilakukan dengan suhu rendah (
Untuk mendapatkan MINYAK KELAPA MURNI berkualitas tinggi diperlukan ketelitian yang tinggi. Jika terjadi kesalahan dalam proses pembuatan akan menghasilkan minyak yang kualitasnya rendah. Kualitas MINYAK KELAPA MURNI dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Syarat MINYAK KELAPA MURNI berkualitas baik antara lain :

  • Terbuat dari buah kelapa segar
  • Terbuat dari kelapa varietas asli, bukan kelapa hibrida
  • Tanpa penyulingan
  • Tanpa proses pemutihan
  • Tanpa melalui proses deodorisasi
  • Tidak mengalami proses hidrogenasi
  • Bebas dari bahan kimia tambahan
  • Bebas dari mikroorganisme
  • Kadar air kurang dari 0.1%
  • Tanpa meliwati proses Pemanasan

Manfaat MINYAK KELAPA MURNI Bagi Kesehatan

      Secara tradisional digunakan untuk membantu mengatasi penyakit seperti :
*Infeksi bakteri, virus, jamur
*Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
*Osteoporosis
*Diabetes melitus
*Menjaga fungsi liver
*Obesitas
*Kanker
*Stamina
*dan lain-lain

*Merupakan antibakteri, antivirus, antijamur dan antiprotozoa alamiah
    Di dalam tubuh, asam laurat akan diubah menjadi monolaurin dan asam kaprat menjadi monokaprin Keduanya bersifat sebagai antivirus, antibakteri, antijamur dan antiprotozoa. Karena struktur membran asam lemak jenuh MINYAK KELAPA MURNI menyerupai membran lemak dari virus/bakteri serta ukuran molekul MINYAK KELAPA MURNI kecil maka MINYAK KELAPA MURNI mudah masuk ke dalam membran dan menghancurkan mikroorganisme.

*Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
     Penelitian menunjukkan adanya hubungan penyakit jantung dan pembuluh darah & infeksi virus / bakteri yang akan menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah.. Karena MINYAK KELAPA MURNI bersifat antibakteri / virus maka dapat membantu mencegah pembentukan plak dengan cara membunuh mikroorganisme pencetus timbulnya plak.

*Menurunkan Kadar Kolesterol
    Selain itu, salah satu penyebab penyakit jantung adalah kadar kolesterol darah yang tinggi. Penumpukan kolesterol disebabkan konsumsi lemak yang berlebihan dalam menu sehari-hari sehingga kelebihannya disimpan dalam tubuh. Dalam MINYAK KELAPA MURNI terdapat MCFA yang mudah dimetabolisme untuk menghasilkan energi tidak ditimbun sebagai lemak tubuh. S elain itu konsumsi rutin MINYAK KELAPA MURNI juga mencegah terjadinya pengentalan darah (akibat agregasi trombosit) dan mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis).

*Osteoporosis
    Osteoporosis adalah merupakan penyakit degeneratif akibat kekurangan kalsium sehingga tulang menjadi keropos. Osteoporosis dapat disebabakan oleh radikal bebas yang teroksidasi pada proses pembentukan tulang. Radikal bebas dapat diatasi oleh kandungan lemak jenuh yang terkandung dalam MINYAK KELAPA MURNI. Asam lemak dalam MINYAK KELAPA MURNI berfungsi sebagai antioksidan sehingga akan melindungi tulang dari radikal bebas perusak tulang.
Salah satu antioksidan dalam MINYAK KELAPA MURNI adalah senyawa sterol. Zat ini seperti lemak dan bermanfaat dalam pembentukan pregnenolon. Adapun fungsinya antar lain untuk memproduksi progesteron bagi wantia. Bagi wanita ketersediaan progesterone sangat penting karena ketidakseimbangan jumlah progesteron dan estrogen akan menyebabkan osteoporosis.
Konsumsi MINYAK KELAPA MURNI juga sagat baik membantu proses penyerapa mineral penting bagi tulang yaitu kalsium dan magnesium.

*Diabetes
    Diabetes melitus dikenal juga sebagai kencing manis. Gejala kencing manis terutama terjadi akibat menumpuknya glukosa dalam darah sehingga dikeluarkan bersama urin. Dalam kondisi ini produksi insulin dari pankreas menurun sehingga metabolisme terganggu. Hal ini menyebabkan glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel sehingga konsentrasi glukosa darah meningkat. Timbunan glukosa tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi dan akhirnya dibuang bersama urin.
Insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi energi untuk sel. Glukosa darah tidak dapat langsung digunakan sebagai energi harus ditransfer terlebih dahulu ke dalam sel melalu proses oksidasi dalam sel. Selain itu insulin juga mengubah glukosa menjadi energi cadangan (glikogen dan lemak). Jika glukosa darah berlimpah akan diubah mejadi glikogen dan disimpan di hati dan otot. Sementara lemak disimpan dalam jaringan lemak. Kandungan MCFA dalam MINYAK KELAPA MURNI mampu merangsang produksi insulin sehingga membantu proses perubahan glukosa menjadi energi untuk sel.
Selain itu, MINYAK KELAPA MURNI tidak membutuhkan insulin untuk dapat dibakar untuk menghasilkan energi sehingga hal ini sangat menguntungkan penderita kencing manis yang telah mengalami kekurangan kadar insulin tubuh. Pada saat MINYAK KELAPA MURNI dibakar turut dibakar pula glukosa dan lemak yang sebelumnya telah tertimbun sehingga kadar gula dalam darah relatif normal.

*Penyakit Liver
     Virus hepatitis adalah virus yang memiliki selubung lemak di bagian luarnya sehingga sulit ditembus oleh obat. Struktur asam lemak jenuh rantai sedang dalam MINYAK KELAPA MURNI memiliki struktur yang mirip selubung lemak virus sehingga MINYAK KELAPA MURNI dapat menembus masuk dan membunuh virus hepatitis.
Selain itu MINYAK KELAPA MURNI juga mencegah kerusakan sel hati akibat radikal bebas yang disebabkan oleh virus, obat atau alkohol karena memiliki efek sebagai antioksidan.

*Kanker
     Karena MINYAK KELAPA MURNI memiliki efek antibakteri maka sel darah putih tersedia cukup untuk menghancurkan dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa MINYAK KELAPA MURNI menghambat pertumbuhan sel kanker penyebab kanker kolon dan payudara.
Selain itu MINYAK KELAPA MURNI memiliki sifat antioksidan sehingga mencegah pembentukan radikal bebas pemicu timbulnya kanker dan MINYAK KELAPA MURNI membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga membantu proses penyembuhan.

*Menurunkan berat badan
     MCFA dalam MINYAK KELAPA MURNI dapat langsung masuk aliran darah dan diubah menjadi energi sehingga tidak ditimbun dalam badan. Pada saat MINYAK KELAPA MURNI dibakar turut dibakar pula asam lemak jenuh rantai panjang (LCFA) sehingga lemak yang ditimbun menjadi berkurang dan berat badan akan turun.
Selain itu MINYAK KELAPA MURNI juga memberi energi dengan cepat sehingga menimbulkan rasa cepat kenyang dan tidak merasa lapar sampai tiba waktu makan Proses pembakaran dan suhu badan menjadi lebih tinggi sehingga metabolisme tubuh meningkat dan terjadi pembakaran cadangan lemak tubuh.

*Stamina
     Saat daya tahan tubuh menurun, tubuh mengalami kelelahan fisik yang ditandai dengan lemah otot, sakit kepala, infeksi yang hilang timbul, demam, rasa lelah yang luar biasa dan pembengkakan kelenjar tubuh MINYAK KELAPA MURNI memberi energi yang cepat dan menambah tenaga serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh dapat memulihkan dirinya sendiri.
Memelihara kesehatan kulit
MINYAK KELAPA MURNI mengandung pelembab alamiah dan membantu menjaga kelembaban kulit serta baik digunakan untuk kulit yang kering, kasar dan bersisik.
MINYAK KELAPA MURNI mengandung asam lemak jenuh rantai sedang yang mudah masuk ke lapisan kulit dalam dan mempertahankan kelenturan serta kekenyalan kulit.
MINYAK KELAPA MURNI bersifat antijamur dan bakteri alamiah sehingga membantu mencegah dan mengobati infeksi kulit, termasuk infeksi jamur kulit, eksim, bisul, jerawat, dan lain-lain.

*Memelihara kesehatan rambut
     Karena molekul MINYAK KELAPA MURNI kecil maka dapat masuk ke dalam batang rambut dan mempertahankan kadar protein dalam rambut serta membuat rambut lebih bercahaya dan sehat.
MINYAK KELAPA MURNI mengandung pelembab alamiah sehingga menjaga kelembaban dan mencegah kekeringan pada rambut.
MINYAK KELAPA MURNI memiliki efek antijamur sehingga baik untuk mencegah dan mengobati ketombe akibat pertumbuhan jamur P. ovale di kulit kepala.

Kamis, 19 Maret 2015

Potensi Perkebunan Kelapa


Minyak Kelapa, Minyak Goreng yang Paling Aman dan Paling Sehat


        Penyakit-penyakit Kronik, Degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler, tekanan darah tinggi, stroke, kencing manis, obesitas, kegemukan (over weight) kanker dan sebagainya, sudah menjadi masalah yang mewabah, baik di negara-negara industri yang maju maupun negara negara yang sedang berkembang. Dengan demikian, sudah barang tentu ada faktor-faktor kesamaan yang sangat mendasar daripada penyebabnya (the commom underlying cause[s]).

        Karena itu jika betul-betul mau menyembuhkan secara tuntas dan total, maka harus dilakukan penelitian-penelitian yang mendasar yang mengarah untuk mencari apa akar penyebab dasar utamanya (the basic common underlying cause[s]) yang sebenarnya dan bukan seperti sekarang yang hanya memusatkan segala tenaga dan pikiran untuk mencari dan menemukan obat-obat baru yang dianggap lebih berkhasiat dan efektif namun belum memuaskan, karena masih banyak penyakit yang belum bisa ditanggulangi. Sebaliknya obat-obat baru yang ditemukan, bukan saja harganya sudah tidak terjangkau oleh kebanyak orang, malah sering kali menimbulkan efek samping yang lebih parah daripada sebelumnya.
Malah sebaliknya banyak jenis penyakit baru yang timbul akibat efek samping daripada obat-obatan yang dipakai dalam jangka lama. Dari hasil pengamatan ada beberapa hal yang sangat menarik sekali yang luput mendapat perhatian, bahwa ada beberapa bahan makanan fugsional utama yang mengandung komponen2 zat bioaktif dan zat2 tambahan bahan makanan kimiawi yang bersifat toksik dan karcinogenik yang dikonsumsi setiap hari bisa menjadi biang keladi daripada akar penyebab penyakit2 tersebut.
Sekarang para ahli gizi dan kesehatan di Amerika Serikat sedang heboh mempermasalahkan apakah minyak goreng golongan minyak sayur (seperti kedela, jagung, biji bunga matahari, safflower, biji kapok, canola dan sebagainya) dan bukan minyak kelapa, itu aman dan sehat ?
Menurut hasil berbagai laporan penelitian, baik pada hewan percobaan maupun pada manusia, yang diberi makan tambahan dengan asam lemak rantai panjang (long chain fatty acids=LCFA) terbukti dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit kronik, degeneratif dan kanker. Minyak sayur setelah dikonsumsi dan atau digoreng akan berubah sifatnya dan menghasilkan zat2 ikutan bioaktif yang bersifat toksik dan karcinogenik. Tulisan ini akan menjelaskan secara komprihensif bagaimana mekanismenya sampai bisa terjadi peristiwa tersebut. Bukankah pencegahan lebih baik daripada pengobatan ?
Minyak kelapa (kelentik), seperti dimaklumi sudah digunakan secara turun-menurun dan terus-menerus selama berabab-abab oleh nenek moyang kita bahkan sampai sekarang masih tetap digunakan oleh penduduk pedalaman dan pedesaan dimana pohon kelapa tumbuh subur dan merupakan sumber bahan makanan fungsional utama dan hasil pertanian mereka. Secara umum status kesehatan mereka sangat bagus, fisiknya nampak langsing dan kekar, rambutnya tebal, kulitnya berkilau dan indah, geliginya kuat dan bagus-bagus dan jarang mengalami penderitaan penyakit kronis, degeneratif dan kanker bila dibandingkan dengan penduduk asli yang sudah hengkang dari desanya dan beralih profesi serta tinggal di kota 2 besar dan metropolitan serta beralih juga ke makanan campuran ala Barat.
Itu semua adalah hasil pengamatan dan penelitian Dr. Weston A. Price, seorang dokter gigi yang ahli peneliti dan ahli gizi, dari Clevland, Ohio, Amerika Serikat, yang telah membuktikan hal tersebut dengan melakukan penyidikan dan penelitian secara epidemiologis selama kurang lebih 8 tahun (1930-1938), pada penduduk masyarakat pedalaman yang tinggal di deretan pulau-pulau Pasifik yang terbentang mulai dari kepulauan Hawai terus sampai dengan pulau-pulau yang terletak didekat Selandia Baru.
Penduduk dari pulau-palau ini mempunyai kebiasan tradisional yang hampir sama yaitu masih mempertahankan makanan tradisional sebagai makanan fungsional utama (functional tradition staple foods). Baik dagingnya, santannya dan minyaknya dipergunakan sebagai bahan adonan utama menu makanan mereka sehari-hari sama seperti zaman nenek-moyang mereka dengan dicampur taro , akar umbi2an, sayur-sayuran, nasi dan ikan laut. Ternyata keadaan status kesehatan dan gizi mereka jauh lebih baik daripada penduduk asli yang sudah pindah ke kota-kota besar.
Hasil penelitian epidemiologis ini telah dibukukan dan diterbitkan pada tahun 1938 dengan judul “Nutrition and Physical Degeneration”. Buku ini sampai sekarang masih tetap dicetak ulang dan digunakan oleh para peneliti dalam bidang gizi sebagai buku pegangan. Di Amerika Serikat, minyak kelapa sekarang oleh para pakar ahli gizi dan kesehatan masyarakat dijuluki sebagai Pohon Kehidupan (The Tree of Life) dan Minyak Kelapa, disebut sebagai Minyak Goreng Yang Paling Sehat di Muka Bumi (Coconut Oil The Healthiest Oil on Earth).
Klasifikasi Asam Lemak
Agar supaya para pembaca menjadi lebih mudah mengerti soal minyak goreng, maka perlu untuk mengetahui beberapa istilah perminyakan yang akan dipakai untuk menjelaskan uraian dibawah ini. Apakah bedanya antara lemak dan minyak? Istilah lemak dan minyak sering kali dipakai secara serabutan. Secara harafiah perbedaan yang sebenarnya adalah; lemak akan tetap berbentuk padat (solid) pada suhu kamar; contoh, Lemak hewani, “lard” (gajih), sedangkan minyak akan tetap berbentuk cair (liquid); contoh, minyak sayur, seperti asal jagung, kedele, biji bunga matahari, biji kapok, canola dll). Padahal keduanya adalah termasuk golongan lemak dan dalam istilah ilmu kimia disebut fats (gajih) atau fatty acids (asam lemak). Lemak jenuh (gajih) adalah trigleserida (triglyceride), demikian pula lemak tak jenuh (minyak sayur) adalah trigleserida juga. Setiap molekul trigleserida mengandung 3 molekul asam lemak.
Berdasarkan ada atau tidaknya ikatan ganda (double bonds) dalam struktur kimiawinya, molekul asam-asam lemak yang terkandung dalam trigleserida, asal lemak atau minyak dapat dibagi menjadi 3 kelompok; yakni (1) Golongan minyak dengan asam lemak jenuh (saturated fatty acids), (2) Golongan minyak dengan asam lemak tak Jenuh tunggal (mono-unsaturated fatty acids) dan (3) Golongan minyak dengan asam lemak tak jenuh majemuk (Poly-unsaturated fatty acids).
Lihat Gambar 1 dibawah ini:
Gambar 1. Contoh Jenis-jenis Asam Lemak
Saturated Fatty Acid (SFA = Asam Lemak Jenuh)
Asam lemak jenuh, asam laurat (lauric acid) terdiri dari 12 atom karbon, yang diikat jenuh oleh atom hidrogen dan tidak ada ikatan ganda. Asam lemak ini tergolong asam lemak rantai sedang (medium, MCFA) dan banyak ditemukan dalam air susu ibu dan minyak kelapa.
Asam lemak tak jenuh tunggal, asam oleik (oleic acid) terdiri dari 18 atom karbon di mana 1 pasang karbon atom diganti oleh satu ikatan ganda dan asam lemak ini tergolong dalam asam lemak rantai panjang (LCFA) serta kebanyakan ditemukan dalam minyak sayur seperti kedele dan canola.
Asam lemak tak jenuh ganda, asam lenoleik (lenoleic acid) terdiri dari 18 atom karbon dengan 2 ikatan ganda (majemuk) dan tergolong dalam asam lemak rantai panjang (LCFA) serta banyak ditemukan pada minyak sayur seperti kedele, jagung dan canola.
Perlu diketahui pula, bahwa asam lemak juga bisa dibedakan berdasarkan panjang rantai atom karbon, dengan demikian bisa dibagi lagi menjadi 3 kelompok: 1). Golongan minyak dengan asam lemak rantai karbon pendek (Short Chain Fatty Acids=SCFA), terdiri dari 2-6 atom karbon saja, seperti asam cuka dan asam mentega. 2). Golongan minyak dengan asam lemak rantai karbon sedang (medium) (Medium Chain Fatty Acids=MCFA), terdiri dari 8-16 atom karbon, seperti minyak kelapa, minyak sawit dan minyak palm lihat Gambar 1). dan 3). Golongan minyak dengan asam lemak rantai karbon panjang (Long Chain Fatty Acids = LCFA), yang terdiri dari 18 atau lebih atom karbon.
Semua jenis minyak sayur yang sekarang dijual di pasaran adalah tergolong dalam LCFA (lihat Gambar 1). Perbedaan dalam ketiga jenis golongan asam lemak berantai karbon ini mempunyai proses pencernaan dan metabolisme didalam tubuh yang berbeda dan menghasilkan produk-produk komponen zat bioaktif yang sangat berbeda pula. Maka setiap jenis golongan asam lemak mempunyai dampak fisiologis dan biologis yang sangat berbeda pula terhadap kesehatan kita.
Tidak Semua Asam Lemak Adalah Sama Sifatnya
Jenis asam lemak yang terkandung dalam minyak kelapa, 92% adalah asam lemak golongan rantai karbon sedang (medium) (medium chain fatty acids=MCFA), yang terdiri dari hanya 12 atom karbon yang diikat jenuh (tidak ada ikatan ganda), sedangkan jenis-jenis asam lemak yang terkandung dalam minyak sayur (kedele, jagung, biji bunga matahari, biji kapok, canola dll), terdiri dari 18 atau lebih atom karbon dan sebagian besar adalah golongan asam lemak berantai karbon panjang (long cahian fatty acids= LCFA) dan umumnya mempunyai ikatan ganda (majemuk) (Gambar 1 dan Tabel 1).
Perlu diketahui bahwa minyak kelapa adalah satu2nya minyak goreng di muka bumi yang mengandung asam laurat (lauric acid) dengan kadar yang paling tinggi setara seperti pada air susu ibu (kurang lebih 50%). Asam laurat ini mempunyai khasiat sebagai antibiotik alami yang ampuh yang dapat membunuh berbagai jenis kuman, virus dan parasit, termasuk HIV dan Hepatitis virus C (Baca Nirmala edisi Januari 2004). Perlu diketahui pula, baik minyak kelapa maupun minyak sayur, keduanya sama-sama tidak mengandung kolesterol.
Alur Proses Pencernaan dan Metabolisme Asam Lemak (Digestion and Metabolic Pathways of Fatty Acids)
Minyak kelapa yang mengandung 92% asam lemak rantai medium (MCFA). Setelah dikonsumsi, sesampainya di dalam saluran cerna, bisa terus diserap melalui dinding usus, tanpa harus melaui proses hidrolisa dan enzimatika, dan langsung dipasok masuk kedalam aliran darah dan langsung dibawa ke dalam organ hati untuk dimetabolisir. Di dalam hati minyak kelapa ini diproses untuk memproduksi energi saja dan digunakan untuk meningkatkan fungsi semua kelenjar endokrin, organ dan jaringan tubuh.
Sebaliknya minyak sayur (kedele, jagung, biji bunga matahari, bunga saf, biji kapok, canola dan sebagainya ) karena kandungan asam-asam lemaknya adalah golongan asam lemak rantai panjang (LCFA), sehingga ukuran molekul asam-asam lemaknya besar-besar, maka perlu diproses dahulu di dalam saluran cerna sebelum bisa diserap melalui dinding usus seperti yang terjadi pada minyak kelapa. Asam-asam lemak ini mula-mula harus diuraikan dahulu menjadi unit asam-asam lemak ukuran kecil dan berbentuk asam lemak bebas (free fatty acids) melalui proses hidrolisa dan emulsi dengan bantuan cairan empedu.
Setelah di-emulsikan dengan sempurna, lalu diuraikan menjadi unit-unit free fatty acids dengan bantuan enzim2 asal kelenjar pankreas. Setelah terbentuk unit-unit asam lemak bebas (free fatty acids) baru bisa diserap oleh dinding usus, lalu ditampung di dalam saluran getah bening (lymphatic lacteal ducts). Uraian unit-unit asam lemak bebas (free fatty acids) tersebut lalu disusun kembali dan dikemas menjadi chylomicron atau lipoprotein.
Lipoprotein yang terbentuk inilah lalu dipasokkan ke dalam aliran darah dan sampai di hati. Lalu di dalam hati dimetabolisir dan produknya didistribusikan ke seluruh kelenjar endokrin, organ dan jaringan tubuh sampai habis semuanya dalam bentuk energi, kolesterol dan sisa lemak ditimbun di jaringan lemak tubuh (adipos-tissue). Demikian pula semua asupan kolesterol dan asam2 lemak makanan yang baru masuk kedalam tubuh, akan diproses dengan cara yang sama menjadi lipoprotein lalu didistribusikan ke seluruh organ dan jaringan tubuh seperti yang sudah diterangkan diatas..Jadi, semua jenis minyak sayur akan berakhir di dalam tubuh sebagai energi, kolestrol dan timbunan jaringan lemak, Dan kedua senyawa yang terakhir,yakni kolesterol dan lemak, inilah yang sering kali menjadi dasar penyebab berbagai jenis penyakit kronis, degeneratif dan kanker.
Hal lain yang perlu diketahui, kalau minyak kelapa digunakan untuk menggoreng, struktur kimianya tidak akan berubah sama sekali, karena 92% jenis asam lemaknya sudah dalam bentuk lemak jenuh (saturated fatty acids). jadi ia tetap stabil, Sebaliknya semua jenis minyak sayur kalau dipakai untuk menggoreng, maka ia akan menjadi kental, karena terjadi proses polimerisasi (penggumpalan), sehingga secara fisik nampak kental seperti oli mobil.
Disamping itu akan menghasilkan trans fatty acids dan free radicals yang terkenal bersifat toksik dan karcinogenik. Gabungan dari Trans fatty acids, free radicals, kelebihan kolesterol dan timbunan lemak dalam jaringan tubuh inilah yang menjadi dasar penyebab utama berbagai jenis penyakit kardiovaskuler, tekanan darah tinggi, stroke, kencing manis, obesitas, over weight, kanker dan sebagainya yang sekarang sedang melanda dan memwabah di seruluh dunia tanpa menganal batas umur, gender dan suku!. Selama dasar penyebab yang tertimbun setiap hari dalam tubuh, tidak disingkirkan, maka cara pengobatan yang hebat dan canggih apa pun hanya untuk sementara meredam gejala penyakit yang ditimbulkan, tetapi belum menyembuhkan penyakit-penyakitnya.
Minyak Goreng yang Mana yang Paling Aman dan Paling Sehat
Hasil analisa dari berbagai jenis minyak goreng menunjukkan bahwa semua minyak sayur mengandung asam lemak tak jenuh majemuk rantai panjang (LCFA) dalam kadar tinggi (22-78%). Minyak safflower menduduki urutan yang paling atas dengan kadar LCFA 78%, disusul oleh minyak biji matahari (69%), dan setrusnya makin kebawah urutannya dalam daftar tersebut makin rendah persentasi kadarnya sampai pada minyak kelapa yang menduduki urutan paling bawah dengan kadar LCFA hanya 2% saja (lihat Tabel 1, balok putih).
Sedangkan persentasi kandungan asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acids=MUSFA) (lihat Tabel1, balok abu-abu) kadarnya cukup bervariasi dan kadar MUSFA yang paling rendah, sekali lagi, adalah minyak kelapa (6%), sedangkan minyak jenis lain berkisar dari 12% ,minyak palm sampai yang paling tinggi pada minyak zaitun (olive oil) 77%. Sedangkan ada minyak goreng yang diiklankan sebagai minyak goreng paling aman dan sehat dan sedang menjadi favorit oleh para konsumen adalah minyak canola mengandung 63%. Jikalau kedua jenis asam lemak tak jenuh rantai panjang; baik yang poli (balok putih) maupun mono (balok abu2), digabungkan menjadi satu, maka kadar LCFA minyak canola menjadi 93% (31 + 63%), sedangkan minyak zaitun adalah 86% (9 + 77%) dan minyak kelapa hanya 8% (2 + 6%).
Minyak atau lemak yang mengandung persentasi asam lemak tak jenuh rantai panjang (LCFA) dengan kadar tinggi, seperti canola (93%) (Tabel 1) adalah kurang baik untuk kesehatan. Karena bila untuk menggoreng (deep fried atau dipanaskan), disamping akan mengalami polimerisasi (penggumpalan), ia juga membentuk “trans fatty acids”. dan “free radicals” yang bersifat toksik dan karcinogenik. Di dalam alur proses pencernaan dan dimetabolisme akan menghasilkan energi, kolesterol dan lemak. Sedangkan minyak kelapa hanya menghasilkan energi. Dengan demikian minyak kelapa adalah lebih aman terhadap kesehatan dibandingkan semua jenis minyak goreng!
Undang undang Pelarangan Penggunaan Trans Fatty Acids
Denmark adalah negara inovator pertama Eropa yang sudah melaksanakan undang-undang pelarangan penggunaan minyak dan lemak yang mengandung trans fatty acids hasil buatan industri. Sejak tanggal 1 Juni 2003, minyak dan lemak yang mengandung lebih dari 2 % trans fatty acids dilarang dijual untuk konsumsi masyarakat. Larangan ini berlaku pula untuk semua jenis makanan baik buatan dalam negeri (Denmark) maupun yang diimpor. Dan sejak tanggal 31 Desember 2003 larangan yang sama juga dikenakan pada semua produk makanan jadi (olahan).
Foods and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat telah mengeluarkan maklumat mengenai keharusan mencantumkan trans fatty acids pada label kemasan makanan dan diharapkan semua pabrik makanan jadi sudah mentaati peraturan ini sebelum tanggal 1 Januari 2006 (http://www.cfsan.fda.gov/label htmal). Demikian juga Kanada mengharapkan semua pabrik makanan jadi sudah melaksaankan dalam waktu 3-5 tahun mendatang tergantung daripada besar volume penjualan dari masing2 pabrik makanan bersangkutan (http://www.hc-sc.gc.ca/…/e_nutrition_labelling_and_nutrie.h…).
Penutup
Mengapa berbagai macam penyakit seperti kardiovaskuler, tekenan darah tinggi, stroke, kencing manis, obesitas, over weight, kanker dsb, yang sekarang sudah mewabah diseluruh dunia dan tidak mengenal umur, gender dan suku, begitu sulit untuk ditanggulangi oleh hanya dengan menggunakan berbagai macam obat allopathic (dokter) saja. Maka perlu diteliti yang diakibatkan oleh makanan fungsional utama yang dikonsumsi setiap hari. Selama penyebabnya (kausanya) tidak disingkirkan, maka penyakitnya tidak bisa disembuhkan (Drugs Do Not Cure Disease 1999, dan Free Radicals Invite death, 1997, Yokie Newa M.D ,Ph. D,).
Dengan uraian diatas, sekarang menjadi jelas sekali bahwa sebagai salah satu faktor utama yang sama yang dapat menyebabkan wabah penyakit kronis, degeneratif dan kanker di seluruh dunia adalah akibat timbunan komponen zat2 bioaktif yang toksik dan karsinigenik yang terus menerus setiap hari dikonsumsi dari mulai bayi sampai orang dewasa yang terkandung dalam bahan makanan fungsionel utama, yakni, minyak sayur!.
Jikalau Anda ingin mengamankan keluarga dari salah satu bentuk ancaman penyakit seperti kardio-vaskuler, tekanan darah tinggi, stroke, kencing manis, obesitas, over-weight, kanker dan sebagainya, adalah sangat bijaksana untuk mengambil keputusan sekarang juga agar Anda menggantikan minyak sayur dengan Minyak Kelapa yang paling aman dan paling sehat dimuka bumi!.
Kesimpulan dan Saran
Dengan uraian diatas, sekarang menjadi sangat jelas sekali bahwa diantara berbagai jenis minyak goreng itu ada perbedaan yang sangat nyata dan mendasar. Dengan demikian, Anda sekeluarga harus bijaksana memilih dan mengkosumsi minyak goreng jenis mana yang paling aman dan paling sehat, kalau tidak maka Anda dan anak-cucu Anda akan menjadi korban terkena salah satu penyakit kronis, degeneratif dan kanker yang sekarang sedang melanda di seluruh dunia tanpa menganal batas umur, gender dan suku! Oleh karena itu dengan gesit Denmark sejak 31 Desember 2003 sudah menggunakan undang - undang pelarangan untuk menjual semua jenis makanan olahan jadi yang mengandung lebih dari 2% trans fatty acids, baik yang buatan dalam negeri (Denmark) maupun yang diimpor. Dan undang2 pelarangan ini di Amerika Serikat akan dilaksanakan mulai tgl. 1 Januari 2006 dan selanjutnya diikuti oleh Kanada dalam waktu 3-5 tahun mendatang.(Iwan T. Budiarso DVM., M.Sc., Ph.D . APU, Ahli Terapi Urin dan Minyak Kelapa Bagian Patologi-Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumaganara, Jakarta/Idh)
Narasumber : “The Healing Miracle of Coconut Oil” (2003), dan “Eat Fat Look Thin” (2002), kedua buku ditulis oleh Dr. Bruce Fife, buku “ Know Your Fats” (2002), tulisan DR.Mary G. Enig, Ph.D., Buku2 “Free Radicals Invite Death” (1997) dan “Drugs Do Not Cure Disease” (1999) tulisan Prof. Yokie Newa, M.D., Ph.D.
_______________________________________________________________
Bentuk Minyak Kelapa
Ada tiga macam bentuk minyak kelapa yang beredar di pasar yakni:
1). RBD-Coconut Oil (minyak kelapa RBD) yang artinya bahwa minyak ini diproses di pabrik dengan diberi bahan kimia untuk memurnikan (Refined=R),., memutihkan (Bleaching=B) dan menghilangkan aroma yang kurang sedap (Deodorised=D). Bahan bakunya adalah kelapa kopra. Kopra demikian biasanya tercemar oleh debu, kotoran, jamur, kuman dsbnya. Maka harus diproses agar minyak yang diperoleh harus bersih, nampak bening, putih dan tidak bau. Minyak kelapa bentuk ini banyak dijual di pasar2 dan super market yang berasal dari pabrik minyak kelapa merek “B”.
2). Traditional Coconut Oil (minyak kelapa tradisional).yakni buah kelapa segar dihamcurkan atau diparut, lalu diperas untuk diambil santannya. Santan inilah kemudian dimasak dengan api kecil sampai minyaknya keluar. Kemudian minyak ini disaring dan dipisahkan dari ampus (belondo)-nya. Minyak demikian mempunyai aroma yang harum. Belondonya rasanya gurih dan enak sekali serta dapat dipakai sebagai lauk-pauk. Minyak demikian masih dapat dibeli di desa2 yang menghasilkan banyak buah kelapa.
3). Virgin Coconut Oil (VCNO) (Minyak Kelapa murni), minyak ini dihasilkan dengan cara memeras buah kelapa segar untuk mendapatkan minyak tanpa dimasak. Jadi diproses tanpa pemanasan seperti pada pembuatan minyak kelapa tradisional. Oleh karena itu minyak ini juga disebut Cold Expelled Coconut Oil,(CECNO) (minyak kelapa ektrak dingin). Keuntungan dengan proses ini, minyak yang diperoleh bisa tahan sampai 2 tahun tanpa menjadi tengik (rancid). Di Amerika Serikat minyak kelapa dapat dibeli di berbagai Toko Makanan Sehat (Health Foods Stores ) dan swalayan (supermarkets ) dengan nama dagang ”Luaricidin “. dan Virgin Coconut Oil (VCNO atau CECNO)
Sumber Devisa Non-Migas Negara
Setiap tahun Pemerintah harus mengeluarkan uang devisa yang tidak kecil untuk mengimpor berbagai macam jenis minyak goreng dan minyak beku atau margarin (hydrogenated oils). Minyak dan margarin demikian disamping membebankan pendapatan negara, juga sebagai sumber penyebab penyakit . Sehingga Pemerintah harus menanggung membiayai orang-orang yang sakit dalam bentuk subsidi pembelian obat2an yang mahal yang jumlahnya tidak sedikit dan subsidi biaya perawatan di rumah-rumah sakit. Padahal kalau bisa menghindar daripada penyebabnya, maka tidak perlu pengobatan sama sekali.
Sebaliknya kalau Pemerintah mempunyai political will, bisa menggalakkan kembali para petani kelapa dan membangun kembali pabrik-pabrik minyak kelapa, maka produksinya bukan saja bisa memenuhi dan menggantikan semua jenis minyak goreng impor yang beracun juga dapat menghemat devisa. Sebaliknya kalau bisa diekspor sebagai komoditi yang unggul akan mendatangkan devisa non-migas yang tidak kecil, karena Indonesia terkenal sebagai negara agraris yang kaya akan tanaman pohon kelapa dan bisa membuat minyak kelapa sendiri.